Selasa, 30 Juli 2019

Sang Dewa Kematian Jepang 'SHINIGAMI'

Sang Dewa Kematian Jepang 'SHINIGAMI'


Shinigami telah mengubah peran unik mereka dalam budaya Jepang selama berabad-abad. 

Shinigami tidak ada dalam cerita tradisional Jepang, dan baru muncul kemudian. 

"Shinigami" adalah gabungan dari kata Jepang "shi", yang berarti kematian, dan "Kami", yang merupakan singkatan dari dewa atau roh.

Shinigami sebagai Grim Reaper Jepang

Shinigami memasuki cerita rakyat Jepang sekitar abad ke-18 atau ke-19. Shinigami bahkan bukan kata dalam sastra Jepang klasik. 

Contoh pertama yang diketahui dari istilah tersebut muncul pada Zaman Edo, dan digunakan dalam jenis teater boneka Jepang, dan sastra dengan koneksi ke roh-roh jahat orang mati.

Hal ini berlangsung sekitar waktu ketika ide-ide dari Barat, khususnya ide-ide Kristen, mulai berinteraksi dan bercampur dengan kepercayaan tradisional Shinto, Budha, dan Tao. 

Shinto dan mitologi Jepang sudah memiliki dewi kematian bernama Izanami. Dan agama Buddha memiliki setan bernama Mrtyu-mara yang menghasut orang hingga mati. 

Begitu budaya Timur bertemu budaya Barat, gagasan tentang Grim Reaper sebagai dewa kematian muncul dengan nama Shinigami.

Shinigami mirip dengan Grim Reaper, tapi mereka tidak sepenuhnya sama, dan ada beberapa perbedaan penting antara keduanya.

Dalam kepercayaan Barat, para Grim Reaper dianggap sebagai makhluk yang menakutkan dan merupakan personifikasi dari Kematian itu sendiri.

Di cerita rakyat Jepang, kematian dipandang lebih sebagai bagian dari siklus alami kehidupan. 

Dengan demikian, Shinigami dianggap sebagai agen yang memfasilitasi kelancaran siklus ini.

Tidak seperti Grim Reaper yang dapat digambarkan sebagai 'pemanen jiwa', Shinigami hanya memastikan bahwa orang mati pada waktu yang ditentukan dan kemudian mengantar jiwa mereka ke alam baka. 

Mereka juga bisa dikatakan tidak terlalu menakutkan dibandingkan Grim Reaper, karena mereka dengan sopan mengundang seseorang ke dalam kematian, alih-alih menyeret mereka ke alam baka, atau menggunakan cara yang lebih agresif.

Grim Reaper digambarkan sebagai singular dan secara tradisional digambarkan sebagai kerangka yang mengenakan jubah hitam dan membawa sabit. 

Diyakini bahwa ada banyak Shinigami dengan penampilan yang tidak diketahui dan biasanya bekerja berpasangan.


Kisah Shinigami

Dalam satu kisah tradisional, seorang pria yang muak dengan hidupnya bersiap untuk bunuh diri. Namun, sebelum dia bisa melakukannya, dia dikunjungi oleh seorang Shinigami, yang mengatakan kepadanya bahwa waktunya belum tiba.

Shinigami juga menjelaskan bahwa setiap kehidupan diukur menggunakan lilin. Begitu nyala api padam, orang itu akan mati. 

Untuk menghentikan pria itu melakukan bunuh diri, Shinigami memberitahunya cara mudah untuk menghasilkan uang.
Pria itu diberitahu bahwa dia bisa berpura-pura menjadi dokter yang bisa menyembuhkan segala bentuk penyakit. 

Dengan mengucapkan beberapa kata ajaib, Shinigami dapat dipaksa kembali ke Dunia Bawah, sehingga memperpanjang hidup seseorang. 

Pria itu juga diberitahu bahwa ini hanya akan berhasil jika Shinigami sedang duduk di kaki tempat tidur. Namun, jika Shinigami duduk di kepala tempat tidur, itu berarti orang yang sakit itu akan meninggal.

Dengan menggunakan pengetahuan baru ini, pria itu menjadi sangat kaya.

Suatu hari, pria itu dipanggil ke rumah untuk menyembuhkan seseorang. Ketika dia masuk, dia melihat bahwa Shinigami sedang duduk di atas kepala tempat tidur pasien, menunjukkan bahwa kematiannya sudah pasti.

Keluarga itu memohon dan menawarinya sejumlah besar uang. Karena keserakahan, pria itu memutuskan untuk mengambil risiko.

Ketika Shinigami tertidur, ia dengan cepat mengubah orientasi tempat tidur pasien, sehingga menyelamatkan nyawanya.

Shinigami jelas tidak senang dengan apa yang dia lakukan, dan ketika pria itu sampai di rumah, ia mengkritiknya karena tidak patuh. 

Shinigami kemudian meminta agar mereka pergi minum untuk merayakan pendapatannya hari itu. Namun, pria itu tertipu triknya, sebaliknya Shinigami  membawanya ke sebuah bangunan yang dipenuhi lilin.

Shinigami kemudian menunjukkan kepada lelaki itu lilinnya, yang hampir habis karena apa yang baru saja dia lakukan. 

Pria itu kemudian ditawari kesempatan untuk memperpanjang hidupnya dengan mentransfer sumbu dari lilinnya ke lilin orang lain. Pria itu gagal ketika ia menjatuhkan lilinnya dan mati.

Shinigami dalam Budaya Pop

Shinigami mengikuti perkembangan zaman, dan sering ditampilkan dalam anime dan manga Jepang modern. Ini termasuk Death Note, Bleach, Naruto, dan Soul Eater. 

Di setiap anime atau manga ini, Shinigami sering diberikan peran yang sangat berbeda dari yang diketahui secara tradisional.

Shinigami adalah dewa kematian atau roh kematian yang dipercayai orang Jepang. Mereka mirip dengan Grim Reaper dalam banyak hal, namun makhluk gaib ini kurang menakutkan.


0 komentar: